Kehidupan Masyarakat Desa Kubu

Desa Kubu merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, yang secara administrasi areal kerja PT Ekosistem Khatulistiwa Lesatari (PT. EKL) berada pada wilayah pemerintahan Desa tersebut. Geomorfologi kawasan desa didominasi oleh dataran rendah dan perairan pasang surut sangat erat hubungannya dengan karakteristik masyarakat yang berada di Desa Kubu. Mayoritas masyarakat berprofesi sebagai petani, pekebun dan nelayan. Komoditas perkebunan yang dikelola oleh masyarakat berupa kelapa hibrida, kelapa kopra, kelapa sawit dan karet. Selain itu komoditas pertanian dan perikanan juga menjadi salah satu komoditas unggulan yang diolah dan dimanfaatkan oleh masyarakat.

Beberapa komoditas pertanian seperti padi, sayur dan tanaman hortikultura juga bisa ditemukan di lahan-lahan masyarakat. Masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan umumnya mencari hasil tangkapannya berupa ikan, udang, kepiting dan kerang di sekitar kawasan hutan mangrove.  Moda transportasi yang umumnya digunakan masyarakat dalam beraktivtias sehari-hari adalah sepeda motor dan perahu (sampan dan speedboat). Selain sebagai sarana hilir mudik antar kampung, sepeda motor dan perahu juga dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengangkut hasil pertanian dan perkebunan. Akan sangat jarang ditemukan moda transportasi mobil yang berada di Desa Kubu, karena aksesibilitas jalan yang terbatas tidak mendukung penggunaan transportasi ini.

Keberadaan hutan yang berada di sekitar pemukiman menjadi salah satu ruang sumbedaya alam yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Berbagai komoditas hasil hutan baik kayu dan non kayu dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pemanfaatan hasil hutan kayu biasa digunakan sebagai bahan bangunan pembuatan rumah, bahan pembuatan perahu sampan, bahan bakar memasak maupun industri tradisional pengolahan gula kelapa (gula jawa). Komoditas hasil hutan non kayu seperti madu kelulut, madu hutan, pakis, daun nipah, dan satwa liar juga merupakan komoditas yang dimanfaatkan oleh masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan protein hewani, beberapa masyarakat juga masih melakukan perburuan satwa liar, seperti rusa, babi dan burung.

Mayoritas masyarakat yang berada di Desa Kubu telah membudidayakan kelapaa (Cocos nucifera), untuk dimanfaatkan sebagai kopra (kelapa kering) Selain itu produk olahan dari buah kelapa juga dimanfaatkan niranya sebagai bahan pembuatan gula jawa dan gula semut. Setiap pagi dan sore hari masyarakat melakukan kegiatan penyadapan mayang/bunga kelapa untuk dikeluarkan air nira sebagai bahan baku utama pembuatan gula. Air nira yang telah ditampung nantinya diolah dengan cara direbus hingga mencapai tingkat kekentalan yang sesuai dan dicetak menjadi balok gula. Hasil olahan gula jawa yang sudah jadi atau siap konsumsi akan diambil oleh pengepul/tengkulak yang datang ke rumah para petani untuk dibeli dan kemudian menjualnya kembali pada industri skala yang lebih besar sebagai bahan dasar pembuatan kecap di wilayah di Kalimantan dan Jawa.

Mayoritas masyarakat Desa Kubu merupakan  suku Melayu dan Jawa. Masyarakat suku Jawa yang menetap di Desa Kubu telah ada sejak tahun 1970, yang mana kedatangan mereka merupakan salah satu program transmigrasi pemerintah (Trans Swakarsa Mandiri). Akulturisasi budaya telah terjadi di Desa Kubu antara masyarakat asli dengan pendatang melalui pernikahan diantara mereka. Hubungan masyarakat kedua suku tersebut sangat erat dan harmonis karena dipengaruhi oleh kesamaan keyakinan beragama. Selain suku Melayu juga terdapat beberapa suku lain yang tinggal disekitar areal konsesi perusahaan di Desa Kubu seperti Bugis, Banjar, Madura dan Tionghoa. Mayoritas masyarakat di Desa Kubu memeluk agama Islam, namun terdapat juga kepercayaan agama lain seperti Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu. Kehidupan masyarakat di Desa Kubu sangat menjungjung tinggi kerukunan dan toleransi antar umat beragama sehingga sangat jarang sekali terjadi konflik SARA yang muncul ditengah-tengah masyarakat.

Interaksi masyarakat antar kampung/dusun di wilayah Desa Kubu cukup sering terjadi melalui beberapa kegiatan, seperti kegiatan pembangunan akses jalan desa, pembuatan sarana olahraga dan acara-acara tradisional kebudayaan seperti pernikahan dan syukuran. Beberapa kegiatan pertandingan olahraga juga merupakan salah satu wadah interaksi antar masyarakat. Biasanya agenda pertandingan/turnamen olahraga dilakukan secara rutin setiap tahunnya dalam rangka menyambut HUT kemerdekaan RI. Salah satu jenis olahraga yang unik yang juga sering dipertontonkan adalah balapan perahu sampan. Perlombaan ini sangat diniminati oleh masyarakat Desa Kubu yang juga mayoritas nelayan. Para peserta perlombaan tidak hanya dari kalangan masyarakat desa saja, namun banyak juga dari desa-desa sekitar bahkan Kota Pontianak.

Iqbal Nur Ardiansyah

Forest Landscape & Protection Manager

holds a Bachelor’s degree in Forestry from Muhammadiyah University Malang (UMM). He has expertise in the conservation of wild bird species and have served as the chair of Wildlife study group UMM. Commencing career at PT EKL in 2022 as a Restoration and Conservation Coordinator, later promoted to Forest Landscape and Protection Manager in 2023. They have obtained three certifications from the National Professional Certification Agency (BNSP) as a forestry extension worker, technical personnel for forest development, and responsible for water pollution control (PPPA).