Sokola Alam 2024 Membangun Kesadaran Lingkungan Bersama SMK Awalludin

Sokola Alam

Dalam upaya menciptakan generasi yang lebih peduli terhadap lingkungan, PT EKL bersama SMK Awalludin menggelar kegiatan Sokola Alam 2024. Acara yang berlangsung meriah ini dihadiri oleh 98 peserta, termasuk siswa, guru, dan narasumber berpengalaman, serta melibatkan berbagai kegiatan edukatif yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan motivasi pendidikan siswa.

Pematerian oleh Bapak Rizka Hanisaputra, S.Hut

Kegiatan ini dimulai dengan sesi pematerian yang menghadirkan narasumber berpengalaman dalam bidang lingkungan, seperti Bapak Rizka Hanisaputra, S.Hut., seorang penyuluh kehutanan di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat, dan Bapak Jerimin, yang memberikan pematerian mengenai pengelolaan sampah. Dalam sesi ini, mereka menjelaskan pentingnya pengelolaan sampah dan dampak pencemaran lingkungan terhadap kesehatan dan keberlangsungan hidup. Siswa-siswa terlihat antusias mengikuti sesi ini, dengan banyak yang aktif bertanya dan berdiskusi mengenai isu-isu lingkungan yang relevan.

Kegiatan Pembuatan Lilin dari Minyak Jelantah

Salah satu kegiatan yang paling menarik perhatian adalah pembuatan lilin dari minyak jelantah. Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan siswa tentang daur ulang, tetapi juga memberikan mereka keterampilan praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memanfaatkan bahan yang biasanya dibuang, siswa diajarkan untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam mengolah limbah menjadi produk yang bermanfaat.

Selain itu, siswa juga terlibat dalam debat pro-kontra mengenai isu-isu lingkungan, yang melatih kemampuan berpikir kritis dan argumentasi mereka. Debat ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan perspektif orang lain, sehingga mereka dapat memahami kompleksitas masalah lingkungan yang dihadapi saat ini.

Kegiatan Penanaman Pohon

Kegiatan penanaman pohon juga menjadi sorotan utama dalam acara ini. Dengan menanam pohon, siswa diajarkan tentang tanggung jawab lingkungan dan pentingnya menjaga ekosistem. Penanaman pohon ini diharapkan dapat memperindah lingkungan sekolah sekaligus memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat sekitar. Selain itu, kegiatan ini juga mengajarkan nilai-nilai kebersamaan dan kolaborasi dalam menjaga dan merawat lingkungan.

Hasil dari pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan pemahaman siswa mengenai isu-isu lingkungan, dengan persentase jawaban benar meningkat dari 43% menjadi 57%. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan Sokola Alam berhasil mencapai tujuannya dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan.

Sebagai penutup, panitia kegiatan memberikan saran untuk memperluas jangkauan Sokola Alam ke lebih banyak sekolah, meningkatkan fasilitas pendukung, serta mengembangkan produk daur ulang yang dapat dipasarkan. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan SMK Awalludin dapat terus berkontribusi dalam menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga peduli terhadap lingkungan.

Kegiatan Sokola Alam 2024 di SMK Awalludin menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan dapat berperan dalam menciptakan kesadaran lingkungan yang lebih baik, dan diharapkan dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk melakukan hal serupa. Dengan semangat dan komitmen yang tinggi, generasi muda diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang aktif dalam menjaga keberlanjutan alam dan menciptakan masa depan yang lebih baik.

Iqbal Nur Ardiansyah

Forest Landscape & Protection Manager

holds a Bachelor’s degree in Forestry from Muhammadiyah University Malang (UMM). He has expertise in the conservation of wild bird species and have served as the chair of Wildlife study group UMM. Commencing career at PT EKL in 2022 as a Restoration and Conservation Coordinator, later promoted to Forest Landscape and Protection Manager in 2023. They have obtained three certifications from the National Professional Certification Agency (BNSP) as a forestry extension worker, technical personnel for forest development, and responsible for water pollution control (PPPA).